Guling
Catatan Eko Budiyono
Guru Sekolah Dasar
Di masa pandemi ini, hampir semua sekolah yang berada dalam zona merah di tutup untuk sementara waktu. Sehingga pembelajaran dilaksanakan dengan berbagai metode yang dikembangkan oleh guru masing-masing. Salah satunya melalui guling.
Guru keliling (guling), saat ini lagi ngetrend di telinga anak-anak. Hampir setiap hari dalam sepekan, anak-anak belajar secara berkelompok. Mereka belajar di rumah-rumah warga. Tempat belajar yang kami pakai pun sudah mendapatkan izin dari tuan rumah.
Tak boleh asal dalam pembelajaran guling. Siswa yang belajar dalam satu kelompok tidak boleh lebih dari 10 orang. Selain itu, jarak duduk harus diatur. Ketersediaan air bersih dan sabun juga menjadi hal yang wajib disiapkan. Tak lupa, memakai masker juga menjadi kewajiban siswa yang sangat vital dalam menjaga penularan covid-19. Pun waktu pembelajarannya yang hanya dilaksanakan maksimal 120 menit dalam sekali tetap muka/guling.
Langkah dan kebijakan ini ditempuh hanya bertujuan agar siswa-siswi tidak mati karena pandemi. Mengingat, hampir setahun belakangan ini pendidikan lumpuh total. Meski para pendidik sudah berusaha semaksimal mungkin untuk memajukan pengetahuan siswa. Namun, karena adanya aturan dan keterbatasan dari dinas-dinas terkait, maka pembelajaran pun tak bisa maksimal.
Semoga pandemi segera berakhir dan pendidikan tidak menjadi korban. Karena negara ini masih membutuhkan generasi-generasi yang mumpuni. Tujuannya untuk membangun dan menangani negeri tercinta ini. (ekooke)
Nglencong, 24 Februari 2021
Berlangganan Artikel
Tidak ada komentar:
Posting Komentar